Asbabun Nuzul Surah Saba

Asbabun Nuzul Surah Saba’

15. Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.
16. tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar* dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr**.
17. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.
(Saba’: 15-17)
* Maksudnya: banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma’rib.
** Pohon Atsl ialah sejenis pohon cemara pohon Sidr ialah sejenis pohon bidara.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Ali bin Rabah bahwa Farwah bin Masik al Ghathafani menghadap Rasuulullah saw. dan berkata: “Ya Nabiyallah. Di zaman jahiliyah kaum Saba’ merupakan kaum yang gagah dan kuat. Aku takut sekiranya mereka menolak masuk Islam. Apakah aku boleh memerangi mereka?” Bersabdalah Rasulullah saw: “Aku tidak diperintahkan apa-apa berkenaan dengan mereka.” Maka turunlah ayat ini (QS. Saba’: 15-17) yang melukiskan keadaan kaum Saba’ yang sesungguhnya.
34. dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya Kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”.
(Saba’: 34)
Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dan Ibnu Abi Hatim, dari Sufyan, dari ‘Ashim, yang bersumber dari Ibnu Razin bahwa salah seorang dari dua orang yang berserikat di dalam dagangnya pergi ke Syam, sedang seorang lagi menetap di Mekah. Ketika mendengar berita diutusnya seorang Nabi, ia menulis surat kepada temannya (yang ada di Mekah) menanyakan berita itu. Ia menerima jawaban bahwa tidak seorangpun dari golongan Quraisy yang mengikutinya kecuali orang-orang yang hina dan miskin. Setelah menerima jawaban itu, ia meninggalkan dagangannya dan meminta kepada temannya untuk mengantarkannya kepada Nabi, karena ia pernah membaca beberapa kitab tentang kenabian. Menghadaplah ia kepada Nabi saw. sambil berkata: “Kepada apakah engkau mengajak kami?” Rasulullah saw. menjelaskannya. Berkatalah orang itu: “Asyhadu annaka rasuulullaah (aku bersaksi bahwa engkau adalah rasulullah).” Rasulullah bertanya: “Dengan pengetahuan apa engkau berbuat demikian ?” Ia menjawab: “Tidak diutus seorang nabi kecuali pengikutnya adalah orang-orang yang hina dan lemah dan orang-orang yang miskin.” Dengan turunnya ayat ini (Saba’:34), Rasulullah saw. mengutus seseorang untuk menyampaikan berita kepada orang itu, bahwa ucapannya dibenarkan oleh wahyu Allah.
Sumber: Asbabun Nuzul, KHQ Shaleh dkk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Temu Kangen Alias Reunian SMA Cimindi

Amalan Anak Kunci Pembuka Khasanah Langit dan Bumi

KEBUN TEH PANGHEOTAN CIKALONG WETAN