Asbabul Nuzul Surat Ali Imron

Asbabun Nuzul Surah Ali ‘Imran (1)
asbabun nuzul surah al-qur’an

1. “ Alif laam miim.
2. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya[181].
3. Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan Sebenarnya; membenarkan Kitab yang Telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,”
(Ali ‘Imraan: 1-3)

[181] Maksudnya: Allah mengatur langit dan bumi serta seisinya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ar-Rabi’ bahwa turunnya beberapa ayat dari surah Ali ‘Imran, antara ayat 1 sampai 80-an, sebagai penjelasan yang diberikan kepada Nabi saw. atas kedatangan kaum Nasrani yang mempersoalkan Nabi ‘Isa a.s.*

*kaum Nasrani menganggap Nabi ‘Isa a.s. lebih mulia daripada Nabi Muhammad saw. karenannya mereka tidak mempercayai Nabi Muhammad saw. sebagai rasul.

Keterangan: Menurut Ibnu Ishaq yang bersumber dari Muhammad bin Sahl bin Abi Umamah, yang datang menghadap Rasul saw. itu ialah kaum Nasrani Najran. Demikian juga menurut riwayat al-Baihaqi di dalam kitab ad-Dalaa-il.

12. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka jahannam. dan Itulah tempat yang seburuk-buruknya”.
(Ali ‘Imraan: 12)

13. “Sesungguhnya Telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang Telah bertemu (bertempur)[185]. segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.”
(Ali ‘Imraan: 13)

[185] pertemuan dua golongan itu – antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin – terjadi dalam perang Badar. Badar nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dengan Madinah dimana terdapat mata air.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam Sunan-nya, al-Baihaqi di dalam ad-Dalaa-il, dari Ibnu Ishaq, dari Muhammad bin Abi Muhammad, dari Sa’id atau ‘Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ketika kaum Mukminin mengalahkan orang-orang Quraisy pada perang Badr, dan pulang ke Madinah, Rasulullah mengumpulkan orang-orang Yahudi di pasar Bani Qainuqa’ dan bersabda: “Wahai kaum Yahudi. Masuk Islam-lah kalian sebelum Allah menimpakan kepada kalian apa yang dialami kaum Quraisy.” Mereka menjawab: “Hai Muhammad, janganlah engkau tertipu oleh dirimu sendiri atas kemenangan terhadap golongan Quraisy yang bodoh dan tidak mengetahui strategi perang. Demi Allah, sekiranya engkau memerangi kami, engkau akan tahu bahwa kami ini jantan tiada taranya.” Maka turunlah ayat tersebut di atas (Ali ‘Imraan: 12-13) sebagai penegasan atas kemampuan umat Islam mengalahkan mereka atas pertolongan Allah swt.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa orang Yahudi yang bernama Fanhash berkata di waktu perang Badr: “Janganlah Muhammad tertipu oleh kemenangannya atas kaum Quraisy, karena kaum Quraisy memang tidak pandai berperang.” Maka turunlah ayat tersebut di atas (Ali ‘Imran: 12-13) sebagai penegasan bahwa umat Islam akan mendapat kemenganan atas pertolongan Allah swt.

23. “Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang Telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada Kitab Allah supaya Kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; Kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).”
(Ali ‘Imraan: 23)

24. “Hal itu adalah Karena mereka mengaku: “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung”. mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan.”
(Ali ‘Imraan: 24)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mundzir, dari ‘Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Bahwa Rasulullah saw. datang ke tempat pendidikan Taurat kaum Yahudi untuk mengajak mereka kembali kepada Allah. Berkatalah Nu’aim bin ‘Amr dan al-Harits bin Zaid: “Engkau ini pemeluk agama apa, hai Muhammad?” Beliau menjawab: “Aku pengikut agama Ibrahim.” Mereka berkata: “Ibrahim adalah Yahudi.” Maka Rasulullah saw. menjawab lagi: “ Kalau begitu mari kita kembali ke Taurat, pemersatu kita.” Kedua orang itu menolak kembali ke Taurat. Maka turunlah ayat tersebut di atas (Ali ‘Imraan: 23-24) yang menegaskan bahwa mereka tidak akan mau diajak kembali ke Taurat, karena tertipu oleh pemimpin-pemimpin mereka.

26. Katakanlah: “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(Ali ‘Imraan: 26)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah bahwa Rasulullah saw. memohon kepada Allah swt. agar Raja Romawi dan Persia menjadi umatnya. Maka turunlah ayat tersebut di atas (Ali ‘Imraan: 26) sebagai tuntunan dalam berdoa mengenai hal itu.

Sumber: Al-Qur’an
Asbabun nuzul KHQ Shaleh dkk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Temu Kangen Alias Reunian SMA Cimindi

Amalan Anak Kunci Pembuka Khasanah Langit dan Bumi

KEBUN TEH PANGHEOTAN CIKALONG WETAN